Brain Fog: Apa Maksudnya Otak Berkabut?
Wednesday, 24 January 2024, 17:04
Pernah lupa mau bicara apa di tengah obrolan? Lupa menaruh barang? Sulit konsentrasi saat belajar atau baca buku? Jika kamu sering mengalami hal-hal ini, mungkin kamu sedang mengalami kabut otak atau brain fog.
Brain fog ini adalah gangguan kognitif yang sangat mungkin terjadi pada siapa saja. Brain fog biasanya berkaitan dengan gangguan konsentrasi seperti kesulitan merangkai kalimat, mudah lupa, sulit fokus, sulit berpikir jernih, bahkan depersonalization (merasa diri yang sekarang bukan milik kita). Fenomena ini umumnya disebabkan oleh kombinasi stres, cemas, pola makan yang buruk, istirahat yang kurang, hingga trauma masa lalu. Meski bisa hilang dengan sendirinya, brain fog yang terlalu sering bisa jadi sangat mengganggu aktivitasmu.
Di dalam dunia neurosains, brain fog disebut juga dissociation, atau pada usia lanjut manifestasinya disebut juga mild cognitive impairment. Pada skala neuroimaging, dissociation ditandai dengan pemendekan konektivitas (pola sinergi) saraf pada beberapa bagian otak yang berkaitan dengan fungsi berpikir central executive network (CEN) seperti dorsolateral prefrontal cortex (dlPFC) dan posterior parietal cortex (PPC), dan justru menghubungkan area ini dengan konektivitas ‘melamun’, yakni default mode network (DMN). Selain itu, pada fenomena ini, ada penurunan integrasi penyaluran informasi dari sensori, melalui thalamus, dan ke korteks. Hal inilah yang menimbulkan kekosongan pikiran dan kaburnya ingatan. Secara neurofisiologis, indikasi brain fog bisa diketahui melalui gelombang otak.
Lalu Bagaimana Cara Mengatasi Brain Fog?
Gelombang otak yang biasanya mendominasi orang-orang yang mengalami brain fog adalah gelombang delta dan theta (tergolong slow wave, umumnya muncul saat tidur). Untuk memastikan hal ini, kamu memerlukan pemeriksaan electroencephalography (EEG) untuk mengetahui gelombang otak yang dominan. Selain itu, brain fog memerlukan treatment khusus berupa brain wave synchronization untuk menjaga keseimbangan frekuensi gelombang yang mencerminkan kondisi elektrokimia dalam otak.
Bersama Meegi, kini kamu bisa mengatasi brain fog tanpa perlu ke rumah sakit. Kamu tak hanya bisa memeriksa gelombang otak menggunakan EEG, tapi juga bisa berkonsultasi secara personal bersama neurosaintis dan mendapatkan stimulus audio yang bisa kamu dengar dengan mudah di mana dan kapan saja.
Ayo lebih pahami diri dengan konsultasikan kesehatan otakmu bersama Meegi!
Referensi
Alexis, V. et al., 2023. Association between cognitive impairments and dissociation: A PRISMA systematic review. European Journal of Trauma & Dissociation, 7(3).
Chen, X. et al., 2023. Multiple cross-frequency coupling analysis of resting-state EEG in patients with mild cognitive impairment and Alzheimer’s disease. Frontiers in Aging Neuroscience, 15(1142085).
Jai, B. et al., 2023. Neural biomarker diagnosis and prediction to mild cognitive impairment and Alzheimer’s disease using EEG technology. Alzheimer's Research & Therapy, 15(32).
Jlennings, G. et al., 2022. Comprehensive Clinical Characterisation of Brain Fog in Adults Reporting Long COVID Symptoms. Journal of Clinical Medicine, 11(12).
Kverno, K., 2021. Brain Fog: A Bit of Clarity Regarding Etiology, Prognosis, and Treatment. Journal of Psychosocial Nursing and Mental Health Services, 59(11).
McKinnon, M. C. et al., 2016. A review of the relation between dissociation, memory, executive functioning and social cognition in military members and civilians with neuropsychiatric conditions. Neuropsychologia, Volume 90.
Apa Pengaruh Overthinking pada Gelombang Otak?
Pernahkah kamu terbesit ingatan yang tidak diinginkan, seperti pikiran yang terus muncul diimbuhi kepala bagian belakang yang terasa berat?. Read More
Otak dan Investasi Masa Depan
Investasi masa depan tidak hanya terbatas pada investasi finansial, tetapi juga investasi kesehatan. Sebagaimana mempersiapkan investasi finansial. Read More